Cara Alami Cepat Hamil. Sekitar satu dari 10 pasangan suami istri
usia subur tidak bisa memperoleh keturunan. Hingga akhir tahun 2009
tercatat sekitar 1,5 atau 2 juta pasangan mengalami masalah gangguan
kesuburan atau infertilitas dari total pasangan subur di Indonesia yang
mencapai 15 juta.
Hal ini diungkapkan dr Budi Wiweko, SpOG, dokter spesialis kandungan Klinik Yasmin Kencana Rumah Sakit cipto Mangunkusumo (RSCM), di sela-sela seminar "Penanganan Gangguan Kesuburan pada Pasutri" di RSCM, Jakarta, Minggu (25/4/2010).
"Berdasarkan sensus penduduk di Indonesia, diperoleh angka ketidaksuburan suami istri yang berkisar 12-25 persen, jadi 1 dari 10 pasangan suami istri usia subur tidak bisa memperoleh keturunan," papar dr Budi.
Meski demikian, kata dr Budi, bagi pasangan suami istri yang mengalami infertilitas tidak perlu khawatir. Salah satu solusi untuk mendapatkan kehamilan pada pasangan infertil dapat dilakukan dengan bayi tabung. Program ini memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. "Di seluruh dunia, tingkat keberhasilan program bayi tabung berkisar 30 hingga 35 persen," kata dr Budi.
Dia menjelaskan, program ini dilakukan dengan cara mempertemukan sperma dan sel telur di luar tubuh manusia. Kemudian setelah terjadi pembuahan, sejumlah dua atau tiga embrio akan ditanam kembali ke rahim si calon ibu. Secara proses, bayi tabung terdiri atas delapan tahap, yakni pemeriksaan USG, hormon, saluran telur dan sperma, penyuntikan obat penekan hormon, penyuntikan obat untuk membesarkan sel telur, pengambilan sel telur, pembuahan, pengembangan embrio, penanaman embrio dan selanjutnya menunggu hasil. Total jenderal, dibutuhkan waktu antara empat hingga enam minggu untuk mengikuti program bayi tabung ini.
"Waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti program bayi tabung antara empat dan enam minggu," ujarnya. Program ini bisa diikuti bagi pasangan suami istri yang tidak dapat memiliki keturunan karena beberapa sebab, yakni infertilitas yang disebabkan oleh faktor sperma yang tidak dapat dikoreksi.
Selain itu, infertilitas yang disebabkan oleh sumbatan pada kedua saluran telur dan infertilitas disebabkan oleh kista coklat (endometriosis) derajat sedang dan berat. Faktor lainnya, infertilitas disebabkan oleh gangguan pematangan sel telur yang tidak dapat dikoreksi dan yang disebabkan oleh faktor yang tidak dapat dijelaskan.
Hal ini diungkapkan dr Budi Wiweko, SpOG, dokter spesialis kandungan Klinik Yasmin Kencana Rumah Sakit cipto Mangunkusumo (RSCM), di sela-sela seminar "Penanganan Gangguan Kesuburan pada Pasutri" di RSCM, Jakarta, Minggu (25/4/2010).
"Berdasarkan sensus penduduk di Indonesia, diperoleh angka ketidaksuburan suami istri yang berkisar 12-25 persen, jadi 1 dari 10 pasangan suami istri usia subur tidak bisa memperoleh keturunan," papar dr Budi.
Meski demikian, kata dr Budi, bagi pasangan suami istri yang mengalami infertilitas tidak perlu khawatir. Salah satu solusi untuk mendapatkan kehamilan pada pasangan infertil dapat dilakukan dengan bayi tabung. Program ini memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. "Di seluruh dunia, tingkat keberhasilan program bayi tabung berkisar 30 hingga 35 persen," kata dr Budi.
Dia menjelaskan, program ini dilakukan dengan cara mempertemukan sperma dan sel telur di luar tubuh manusia. Kemudian setelah terjadi pembuahan, sejumlah dua atau tiga embrio akan ditanam kembali ke rahim si calon ibu. Secara proses, bayi tabung terdiri atas delapan tahap, yakni pemeriksaan USG, hormon, saluran telur dan sperma, penyuntikan obat penekan hormon, penyuntikan obat untuk membesarkan sel telur, pengambilan sel telur, pembuahan, pengembangan embrio, penanaman embrio dan selanjutnya menunggu hasil. Total jenderal, dibutuhkan waktu antara empat hingga enam minggu untuk mengikuti program bayi tabung ini.
"Waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti program bayi tabung antara empat dan enam minggu," ujarnya. Program ini bisa diikuti bagi pasangan suami istri yang tidak dapat memiliki keturunan karena beberapa sebab, yakni infertilitas yang disebabkan oleh faktor sperma yang tidak dapat dikoreksi.
Selain itu, infertilitas yang disebabkan oleh sumbatan pada kedua saluran telur dan infertilitas disebabkan oleh kista coklat (endometriosis) derajat sedang dan berat. Faktor lainnya, infertilitas disebabkan oleh gangguan pematangan sel telur yang tidak dapat dikoreksi dan yang disebabkan oleh faktor yang tidak dapat dijelaskan.