7 Hal yang Harus Dihindari Saat Ingin Hamil. Tidak semua wanita
bisa dengan mudahnya hamil. Sebagian perlu usaha dan perencanaan yang
keras agar dapat menimang anak. Bagi Anda yang sekarang sedang berusaha
atau merencanakan kehamilan, tentu ingin segera sukses. Nah, agar hal
ini bisa terwujud, tidak ada salahnya bila menghindari beberapa hal
berikut ini. Sebelumnya baca juga
1. Memakai celana yang terlalu ketat
Mungkin Anda pernah mendengar informasi bahwa pria sebaiknya menggunakan celana boxer, alih-alih celana dalam yang telalu ketat, untuk menjaga spermanya. Tapi, Anda juga perlu tahu bahwa kebiasaan memakai skinny jeans pada perempuan juga dapat berpengaruh pada kesuburan. Menurut laporan pada Journal of Obstetrics and Gynaecology, celana jeans yang terlalu ketat dapat menyebabkan masalah pada wanita, karena meningkatkan risiko endometriosis, yang dapat memicu masalah pada fertilitas yang serius.
2. Menolak seks hingga saat ovulasi tiba
Para ahli tidak merekomendasikan pasangan untuk hanya berhubungan seks pada masa ovulasi saja. Karena sebenarnya ejakulasi secara teratur dapat membantu memperbaiki ketahanan sperma. Sementara sebaliknya, bila suami sering harus menahan ejakulasi hingga lebih dari satu minggu, hal ini dapat menurunkan tingkat keberhasilan kehamilan.
3. Menjadikan proses "membuat anak" jadi terlalu teknis
Menggunakan alat tes kesuburan secara berulang-ulang untuk mengetahui apakah hari ini Anda berpotensi untuk hamil hanya akan membuat Anda stres sendiri. Pasangan juga bisa ikut "il-fil" jika Anda menetapkan waktu bercinta berdasarkan waktu-waktu tertentu yang dianggap paling baik untuk "membuat anak". Lebih baik rilekskan diri dan tidak perlu terlalu memaksakan.
4. Membawa pekerjaan ke rumah
Terlalu stres dalam bekerja dapat berpengaruh pada tingkat kesuburan. Apalagi jika Anda sampai mengalami gangguan tidur seperti insomnia, karena sering harus kembali bekerja saat sudah di rumah -bahkan bekerjanya juga di kamar tidur.
Menurut riset dari University of Maryland, ketika siklus sirkadian atau siklus harian tubuh Anda terganggu, produksi hormon melatonin otomatis juga ikut terganggu. Padahal, hormon ini juga berperan dalam pelepasan hormon reproduksi wanita.
Untuk itu, miliki pola tidur yang baik, dengan cara tidak membawa buku, komputer, atau pekerjaan ke dalam kamar tidur. Tetapkan aturan bahwa kamar tidur hanya untuk tidur dan berhubungan intim.
5. Kehilangan berat badan terlalu banyak
Badan yang terlalu kurus dapat menurunkan potensi untuk hamil, karena ketika lemak tubuh terlalu sedikit Anda dapat mengalami haid yang tidak teratur dan perubahan pada hormon. Oleh karenanya, bila Anda ingin cepat hamil, miliki dulu berat badan yang sehat.
6. Konsumsi alkohol
Menurut Dr Kelton Tremellen, deputy medical director dari IVF Clinic, kebiasaan minum sekitar dua gelas sehari masih bisa ditolerir untuk para calon ayah. Namun, bila kebiasaan ini sudah lebih dari empat gelas sehari, dapat berbahaya bagi sperma.
7. Kebiasaan merokok
Pada pria, kebiasaan merokok dapat membuat jumlah sperma menurun hingga 15 persen dibandingkan non-perokok. Selain itu, sperma juga cenderung tidak sehat sehingga tidak dapat membuahi sel telur.
Bagi kaum wanita, merokok dapat mencegah perpindahan sel telur melalui tuba falopi ke rahim, sementara zat kimia yang berada dalam rokok dapat berpengaruh pada produksi hormon-hormon yang penting bagi kehamilan.
1. Memakai celana yang terlalu ketat
Mungkin Anda pernah mendengar informasi bahwa pria sebaiknya menggunakan celana boxer, alih-alih celana dalam yang telalu ketat, untuk menjaga spermanya. Tapi, Anda juga perlu tahu bahwa kebiasaan memakai skinny jeans pada perempuan juga dapat berpengaruh pada kesuburan. Menurut laporan pada Journal of Obstetrics and Gynaecology, celana jeans yang terlalu ketat dapat menyebabkan masalah pada wanita, karena meningkatkan risiko endometriosis, yang dapat memicu masalah pada fertilitas yang serius.
2. Menolak seks hingga saat ovulasi tiba
Para ahli tidak merekomendasikan pasangan untuk hanya berhubungan seks pada masa ovulasi saja. Karena sebenarnya ejakulasi secara teratur dapat membantu memperbaiki ketahanan sperma. Sementara sebaliknya, bila suami sering harus menahan ejakulasi hingga lebih dari satu minggu, hal ini dapat menurunkan tingkat keberhasilan kehamilan.
3. Menjadikan proses "membuat anak" jadi terlalu teknis
Menggunakan alat tes kesuburan secara berulang-ulang untuk mengetahui apakah hari ini Anda berpotensi untuk hamil hanya akan membuat Anda stres sendiri. Pasangan juga bisa ikut "il-fil" jika Anda menetapkan waktu bercinta berdasarkan waktu-waktu tertentu yang dianggap paling baik untuk "membuat anak". Lebih baik rilekskan diri dan tidak perlu terlalu memaksakan.
4. Membawa pekerjaan ke rumah
Terlalu stres dalam bekerja dapat berpengaruh pada tingkat kesuburan. Apalagi jika Anda sampai mengalami gangguan tidur seperti insomnia, karena sering harus kembali bekerja saat sudah di rumah -bahkan bekerjanya juga di kamar tidur.
Menurut riset dari University of Maryland, ketika siklus sirkadian atau siklus harian tubuh Anda terganggu, produksi hormon melatonin otomatis juga ikut terganggu. Padahal, hormon ini juga berperan dalam pelepasan hormon reproduksi wanita.
Untuk itu, miliki pola tidur yang baik, dengan cara tidak membawa buku, komputer, atau pekerjaan ke dalam kamar tidur. Tetapkan aturan bahwa kamar tidur hanya untuk tidur dan berhubungan intim.
5. Kehilangan berat badan terlalu banyak
Badan yang terlalu kurus dapat menurunkan potensi untuk hamil, karena ketika lemak tubuh terlalu sedikit Anda dapat mengalami haid yang tidak teratur dan perubahan pada hormon. Oleh karenanya, bila Anda ingin cepat hamil, miliki dulu berat badan yang sehat.
6. Konsumsi alkohol
Menurut Dr Kelton Tremellen, deputy medical director dari IVF Clinic, kebiasaan minum sekitar dua gelas sehari masih bisa ditolerir untuk para calon ayah. Namun, bila kebiasaan ini sudah lebih dari empat gelas sehari, dapat berbahaya bagi sperma.
7. Kebiasaan merokok
Pada pria, kebiasaan merokok dapat membuat jumlah sperma menurun hingga 15 persen dibandingkan non-perokok. Selain itu, sperma juga cenderung tidak sehat sehingga tidak dapat membuahi sel telur.
Bagi kaum wanita, merokok dapat mencegah perpindahan sel telur melalui tuba falopi ke rahim, sementara zat kimia yang berada dalam rokok dapat berpengaruh pada produksi hormon-hormon yang penting bagi kehamilan.